Wednesday 1 June 2016

Bagaimana Mengidentifikasi O-ring

Bagaimana Mengidentifikasi O-ring

Permasalahan sering terjadi ketika seorang user di suatu perusahaan yang membutuhkan O-ring tidak mengerti apa saja informasi Oring yang harus dia berikan kepada bagian procurement. Dan kemudian procurementpun tidak mengetahuinya sehingga mereka kesulitan untuk mendapatkan oring tersebut. Jika ada vendor atau supplier yang nakal tentu saja ini menjadi sasaran empuk untuk mendapatkan keuntungan besar sesaat.

Oleh karena itu penting untuk anda para user dan bagian procurement untuk mengetahui apa saja informasi yang harus diketahui mengenai Oring ini. Oring diidentifikasikan oleh 3 informasi, yaitu :

1. DIMENSI,
yaitu ukuran Inside Diameter (ID) dan Thickness (Th) atau Cross Section (CS) sedangkan Outside Diameter menjadi tidak diperlukan karena OD = ID + 2CS. Dimensi dalam dalam satuan milimeter ataupun inch. Beberapa negara mempunyai standard ukuran masing yang dijadikan acuan dalam menentukan dimensi ini, seperti misalnya Amerika memiliki standar AS568A, Jepang memiliki JIS, Prancis memiliki FR, Swedia memiliki SMS dan sebagainya. Industri manufactur yang membuat mesin2 produksi ataupun peralatan yang mengunakan oring didalamnya biasanya memakai standar ukuran yang berasal dari negaranya sendiri, seperti misalnya mesin2 buatan Amerika biasanya memakai Oring dengan ukuran standar AS568A dan mesin2 buatan Jepang memakai standar ukuran JIS.
Untuk mengukur Oring ini secara manual dapat menggunakan jangka sorong atau caliper serta micrometer. Untuk yang berukuran besar bisa juga mengukurnya dengan meteran. Atau dapat juga menggunakan alat ukur khusus seperti O-ring gauge yang dikeluarkan oleh Parker Haniffin ataupun National OilWell.

2. MATERIAL,
yaitu material pembuat Oring. Material Oring ini dipilih karena beberapa hal, yaitu (a) Temperatur yang mengenai Oring tersebut (b) Media yang digunakan serta (c) tekanan. Material2 yang umum digunakan dalam industri seperti NBR (Nitril Butadiane Rubber), FKM (Fluorocarbon) atau biasa dsebut dengan Viton, Silicon, EPDM, dan PerFluoro Elastomer (FFKM).
Kadang user ataupun bagian procurement yang menerima oring dari vendor tidak dapat memastikan apakah barang yang dia terima sesuai dengan permintaan atau tidak. Misalkan dia meminta oring dengan material viton namun ternyata vendor karena beberapa alasan memberikan oring dengan material NBR, tentu saja ini dapat menyebabkan masalah yang fatal karena bisa menyebabkan kebocoran yang dapat berakibat meledaknya suatau alat/pabrik. Atau sebaliknya yang diminta NBR tapi yang diberikan adalah Viton. Bagaimana User atau bagian procurement dapat memastikan barangnya sesuai ? apakah cukup dengan garansi atau surat jaminan dari vendor ?. Tentu tidak. Ada satu alat yang dapat digunakan untuk mementukan material Oring yang sangat praktis yaitu Elastomer Tester. Bentuknya prakstis seperti Pulpen yang dapat dibawa kelapangan dengan mudah. Mekanisme kerjanya dengan melihat pantulan bandul besi yang terdapat didalam alat tersebut. namun alat ini hanya dapat mengidentifikasi 4 material saja yaitu, NBR, Viton (FKM), Perfluoro elastomr (FFKM), dan EPDM.

3. KEKERASAN.
Kekerasan ini memiliki satuan Shore A yang dipilih sesuai dengan tekannnya. Semakin tinggi tekanannya semakin besar pula kekerasan Oringnya, demikian sebaliknya. Jika tekanan tingga menggunakan oring dengan kekerasan rendah dapat menyebabkan kebocoran. Kekerasan ini juga sangat tergantung kepada bagaimana aplikasi yang digunakan terhadap oring tersebut apakah mengenai permukaan dengan gerakan yang dinamis atau hanya statis. Jika aplikasi yang digunakan adalah dinamis maka kekersan yang paling rendah dapat digunakan untuk menghindari 'kemacetan' pada permukaan tersebut. Dan jika paplikasinya statis maka kekerasan tingga lebih baik digunakan. Pada umumnya memiliki nilai antara 70 - 95. Kekerasan ini dapat diukur dengan alat Hardnessmeter.

4. APLIKASI KHUSUS.
Beberapa aplikasi mungkin membutuhkan spesifikasi khusus untuk Oringnya, seperti misalnya dalam dunia perminyakan ada kondisi decompressi sehingga membutuhkan Oring dengan spesifikasi AED (Anti Explosive Decompression) atau ada yang menyebutnya dengan EDR (Explosive Decompression Resistance. Atau untuk aplikasi di pabrik makanan/minuman yang membutuhkan oring dengan spesifikasi food grade .